MKRI Sampaikan Pentingnya Kebersamaan dan Gotong Royong di Forum Asia
![](https://mkri.id/public/content/berita/original/berita_1630376755_c078296c512e0153f888.jpg)
BUKITTINGGI, HUMAS MKRI – Kongres kelima World Conference of Constitutional Justice (WCCJ) pada 2022 perlu menjadi momentum bagi AACC untuk menunjukkan kepada dunia cara-cara khas Asia dalam menyelesaikan permasalahan konstitusional guna mewujudkan perdamaian dunia. Kebersamaan, kerja sama, konsensus, dan gotong royong merupakan aset utama Asia dalam mewujudkan kemajuan demokrasi dan penegakan hukum.
Demikian ujar Hakim Konstitusi Arief Hidayat pada sesi kedua acara Board of Members Meeting (BoMM) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peradilan Konstitusi di Asia (Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions atau AACC) secara virtual pada Kamis (26/8/2021). Ia menambahkan bahwa di sela-sela kongres kelima WCCJ, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) sebagai tuan rumah berencana akan mengadakan pertemuan khusus antara negara-negara anggota AACC dan Asosiasi Peradilan Konstitusi Afrika (Conference of Constitutional Jurisdictions of Africa atau CJCA) sebagai tindak lanjut atas nota kesepahaman yang ditandatangani di Solo pada 2017. Pertemuan ini diharapkan dapat mengulang momentum bersejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) menjelang peringatan 70 tahun konferensi yang dilaksanakan pada 1955 tersebut.
Baca juga: Presiden Buka Simposium Internasional MK 2017
Sebelumnya, Ketua MKRI Anwar Usman melaporkan kesiapan MKRI sebagai tuan rumah kongres kelima WCCJ mendatang yang bertema “Constitutional Justice and Peace”, diikuti penayangan video. Memimpin delegasi MKRI secara virtual dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, ia menyatakan, “Selaku Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, saya tegaskan bahwa kami telah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat, serta Kementerian Keuangan dalam penyelenggaraan kongres.”
Pada kesempatan berikutnya, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menyatakan dukungan penuh MKRI atas rencana kerja sama antara AACC dengan Asosiasi Mahkamah Konstitusi Eropa (Conference of the European Constitutional Courts atau CECC).
“Indonesia telah memiliki kerjasama dengan beberapa peradilan konstitusi di Eropa, di antaranya Mahkamah Konstitusi Ceko, Moldova, Jerman, dan Austria. Kami juga akan segera menandatangani perjanjian kerja sama dengan Mahkamah Konstitusi Spanyol. Kami berharap, modal hubungan baik Indonesia dengan beberapa anggota Asosiasi MK Eropa (CECC) kiranya dapat membantu kerja sama AACC dan CECC,” imbuhnya.
Baca juga: MKRI Gelar Rakor Terkait Pelaksanaan JOIC
Sementara Hakim Konstitusi Saldi Isra selaku anggota delegasi Indonesia kembali menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong di antara anggota AACC. Ia menyampaikan bahwa MKRI akan memiliki tugas besar pada tanggal 15-17 September 2021, yaitu The 2nd Conference of the Judicial Conference of Constitutional and Supreme Courts/Councils of the OIC Member States/Observer States (The 2nd J-OIC Conference) dengan tema “Hak-Hak Asasi Manusia dan Konstitusionalisme: Kontribusi Peradilan di Negara-Negara Muslim.” Ia secara khusus menyampaikan undangan terbuka dan permohonan dukungan dari seluruh anggota AACC.
Baca juga: MKRI Bahas Perkembangan Sektap dalam MSG AACC
Sesi kedua BoMM dilanjutkan dengan laporan tiga sekretariat tetap AACC, yaitu MKRI sebagai Sekretariat Bidang Perencanaan dan Koordinasi (Secretariat for Planning and Coordination atau SPC), Mahkamah Konstitusi Korea sebagai Sekretariat Bidang Penelitian dan Pengembangan (Secretariat for Research and Development atau SRD), dan Mahkamah Konstitusi Turki Sekretariat Bidang Pelatihan dan Pengembangan SDM (Center for Training and Human Resources Development atau CTHRD). Laporan ini juga telah disampaikan pada Meeting of Secretaries-General (MSG) oleh Sekretaris Jenderal MKRI M. Guntur Hamzah, Sekretaris Jenderal MK Korea Park Jong Mun, dan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Turki Murat Şen.
Baca juga: MKRI Bahas Perkembangan Sektap dalam MSG AACC
Pada sesi ketiga BoMM, Dewan Konstitusi Kazakhstan menyerahkan kepresidenan AACC kepada Mahkamah Konstitusi Mongolia. Ketua Mahkamah Konstitusi Mongolia Jugnee Khairtiinkhan Amarsanaa mengucapkan selamat atas keberhasilan Dewan Konstitusi Kazakhstan dalam menyelenggarakan MSG dan BoMM AACC dan berterima kasih kepada semua sekretariat tetap AACC atas kerja keras mereka dalam menjalankan tugas dan fungsi. Ia juga menyatakan kesiapan institusinya untuk mengambil alih tugas penting kepresidenan AACC.
Pada BoMM kali ini, Mahkamah Konstitusi Yordania secara resmi menjadi anggota AACC ke-20. Hakim Konstitusi Taghreed Hikmet, hakim wanita pertama Yordania yang juga pernah menjabat sebagai senator, mengucapkan terima kasih kepada negara-negara AACC atas sambutan baik mereka atas bergabungnya Mahkamah Konstitusi Yordania ke dalam asosiasi.
Baca juga: Dewan Konstitusi Kazakhstan Resmi Menjadi Presiden AACC 2019-2021
MKRI mengikuti serangkaian kegiatan rutin AACC yaitu simposium internasional, Meeting of Secretaries-General (MSG), dan Board of Members Meeting (BoMM) pada Kamis dan Jumat (26-27/8/2021). Akibat pandemi Covid-19, tahun ini seluruh kegiatan diselenggerakan oleh Dewan Konstitusi Kazakhstan sebagai presiden AACC secara virtual. Pada 2019, MKRI juga menjadi tuan rumah rangkaian acara ini, yang dilaksanakan secara luring di Nusa Dua, Bali.(*)
Penulis: Yuniar Widiastuti
Editor: Lulu Anjarsari P
Source: Laman Mahkamah Konstitusi