MK Gelar Lomba Debat Konstitusi Mahasiswa Perguruan Tinggi Se-Indonesia Regional Timur

Mahkamah Konstitusi menyelenggarakan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Bagian Regional Timur, di Gedung Pendopo Bupati Jember, Selasa (25/7).
Dalam sambutannya, Wakil Ketua MK Anwar Usman menekankan pada para peserta agar motivasi mengikuti debat bukan hanya hadiahnya, melainkan ilmu dan wawasan yang akan diperoleh dan akan selalu digunakan para mahasiswa. “Salah satu tujuan debat adalah agar para mahasiswa selalu berkembang dan lebih kritis terhadap Konstitusi Indonesia,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah mengatakan kompetesi debat tersebut bertujuan untuk selalu menanamkan rasa Pancasila dan Konstitusi kepada para mahasiswa. Selain itu, agar mahasiswa lebih kritis terhadap Konstitusi bangsa yang selalu bergulir. “Acara ini juga bertujuan agar mahasiswa agar lebih giat belajar dan memiliki jiwa nasionalis,” ujarnya.
Lebih lanjut, Guntur menjelaskan Kompetesi Debat Konstitusi Mahasiswa untuk Perguruan Tinggi Se-Indonesia Bagian Regional Timur diikuti oleh 24 perguruan tinggi. Adapun daerah-daerah yang berpartisipasi, antara lain wilayah Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Maluku, Sulawesi dan Papua.
Setelah pembukaan acara Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa, dilangsungkan Seminar Nasional yang bertajuk “Konstitusi Anti Korupsi”. Adapun narasumber dalam seminar tersebut, yakni Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zainal Arifin Mochtar, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Widodo Ekatjahjana, dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Seperti diketahui, MK kembali menggelar perhelatan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia Tahun 2017. Kompetisi debat yang kesepuluh kali tersebut diikuti oleh 72 perguruan tinggi se-Indonesia yang dibagi dalam tiga regional, yakni regional barat, regional tengah, dan regional timur. Masing-masing regional akan diikuti oleh 24 perguruan tinggi.
(pan/lul)
Source: Laman Mahkamah Konstitusi