Debat Konstitusi Mahasiswa se-Indonesia Tahap Nasional Resmi Dibuka

Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) M. Guntur Hamzah membuka Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahap Nasional Tahun 2017, Sabtu (26/8). Sebanyak 24 perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi peserta dalam kompetisi debat yang telah dihelat 10 kali tersebut.
Dalam kesempatan itu, Guntur mengucapkan selamat kepada para peserta yang sudah lolos hingga ke tahap nasional. Ia pun berharap para peserta dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk meraih gelar juara. “Selamat kepada para peserta yang sudah berhasil mengalahkan peserta lain dari regional barat, tengah, dan timur. Semoga apa yang telah dipersiapkan dapat dikemukakan dengan baik demi meyakinkan para juri sebagai peserta terbaik dari yang terbaik,” ujar Guntur.
Lebih lanjut, Guntur mengungkapkan kompetisi debat merupakan salah satu rangkaian kegiatan kerja sama yang telah dijalin MK dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Guntur berharap kompetisi debat mampu mendorong mahasiswa, khususnya para peserta, untuk selalu meningkatkan kemampuan dan prestasinya. Bukan tidak mungkin, lanjutnya, para alumni kompetisi debat ke depan akan mewarnai pemikiran hukum di tanah air.
“Kami berharap para adik-adik mahasiswa yang sudah lolos hingga ke tahap ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Alumni-alumni debat konstitusi sebelumnya bahkan sudah ada yang tampil menjadi kuasa hukum di MK. Dengan demikian, sudah ada pengaruh yang signifikan sebagai alumni debat dan itu diwujudkan dalam bentuk menjadi kuasa hukum. Saya berharap suatu saat kalian bisa menjadi ahli di MK. Bahkan, saya berharap alumni kompetisi ini dapat menjadi hakim konstitusi kelak,” tuturnya.
Sementara, Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Budi Achmad Djohari menjelaskan latar belakang MK menggelar kompetisi debat mahasiswa. Menurutnya, kegiatan tersebut digelar guna meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan keadilan. Sebagai salah satu elemen masyarakat, mahasiswa dipercaya mampu berperan dalam meningkatkan pemahaman hak-hak konstitusional warga negara.
“Kompetisi debat diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap hak-hak konstitusionalnya dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan konstitusi di Indonesia. Selain itu, tentu saja sebagai sarana belajar beragumentasi dengan landasan hukum yang jelas secara santun dan bermartabat. Para peserta belajar memahami pendapat orang lain, tidak menang sendiri, dan tidak menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai musuh,” ungkap Budi.
Kompetisi Debat Konstitusi Mahaswa antar Perguruan Tinggi se-Indonesia Tahun 2017 dilakukan secara 3 tahap, yakni tahap eliminasi, tahap regional, dan tahap nasional. Sebanyak 128 perguruan tinggi di seluruh Indonesia mengikuti tahap eliminasi dengan mengirimkan makalah. Sebanyak 72 perguruan tinggi dinyatakan lolos, dengan masing-masing 24 perguruan tinggi di regional barat, regional tengah, dan regional timur. Debat konstitusi regional barat digelar di Universitas Islam Riau Pekanbaru. Adapun tuan rumah debat konstitusi regional tengah adalah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sedangkan, debat konstitusi regional timur dihelat di Universitas Negeri Jember. Sebanyak 24 perguruan tinggi dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap nasional. Para peserta akan berlaga pada Sabtu (26/8) hingga Senin (28/8) untuk memperebutkan Piala Bergilir Ketua MK.
(Lulu Hanifah)
Source: Laman Mahkamah Konstitusi