Ketua MK Media Visit ke Harian Kompas
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat bersama Sekjen MK M. Guntur Hamzah dan sejumlah pejabat MK lainnya melakukan media visit ke redaksi Harian Kompas, Jakarta, Senin (9/1). Kunjungan tersebut diterima Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo beserta jajaran redaksi Kompas lainnya.
“Kunjungan kami ke Harian Kompas dalam rangkamedia visit, bertukar pikiran, meminta masukan, kritik dan saran untuk kepentingan MK ke depan. Visi kami ke depan adalah untuk meningkatkan kualitas putusan MK maupun muruah MK itu sendiri,” ucap Arief.
Arief berharap ke depan MK tidak hanya berperan sebagai The Guardian of Constitution, namun juga sebagai The Guardian of Ideology. “Karena sebetulnya peran MK sebagai The Guardian of Ideology sudah ada sejak era kepemimpinan Ketua MK pertama, Jimly Ashiddiqie. Putusan-putusan MK yang dihasilkan kalau tidak ada pasal-pasal atau ayat-ayat sesuai ketentuan Konstitusi, maka kami akan merujuk pada nilai-nilai dalam ideologi negara,” urai Arief.
Selama ini, sambung Arief, MK telah banyak melakukan kegiatan untuk sosialisasi maupun internalisasi peran MK guna selalu menjaga Konstitusi dan Pancasila. Kegiatan tersebut berupa seminar, bimbingan teknis dan sebagainya.
“Kami mengundang organisasi-organisasi kemasyaratan serta kelompok-kelompok strategis yang ada dalam masyarakat. Di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Wanita Katolik dan lain-lain,” ucap Arief.
Bagaimanapun, kata Arief, MK membutuhkan dukungan media massa untuk terus memperbaiki diri, mendapat masukan dan pemikiran yang konstruktif. Termasuk dukungan dari Harian Kompas sebagai salah satu penerbitan nasional yang dianggap kredibel yang sudah terbentuk selama 52 tahun.
Menanggapi pernyataan Ketua MK, Budiman Tanuredjo mengatakan peran MK ke depan akan lebih signifikan. Terlebih bila MK akan menempatkan diri sebagai ‘Penjaga Ideologi’.
“Bangsa Indonesia menaruh harapan-harapan lebih besar, siginifikan kepada MK. Saya menyarankan agar MK lebih proaktif dalam menjalankan peran sebagai Penjaga Konstitusi dan Penjaga Ideologi. Sembilan Hakim Konstitusi dapat menjadi pemimpin opini, pemimpin narasi. Hakim Konstitusi harus mengambil peran-peran yang lebih tinggi, lebih signifikan dari lembaga-lembaga negara lain,” ujar Budiman.
“Saya setuju bahwa MK ke depan akan memerankan sebagai Penjaga Konstitusi sekaligus Penjaga Ideologi,” tambahnya
Budiman menegaskan, dengan otoritas MK yang tinggi, diharapkan MK dapat menyuarakan aspirasi bangsa. Khususnya, untuk menjaga nilai-nilai ideologi bangsa yang kian meluntur dalam masyarakat.
(Nano Tresna Arfana/lul)
Source: Laman Mahkamah Konstitusi