MK Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-88

Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) mengikuti upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88, Jumat (28/10). Upacara berlangsung di halaman depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta.

Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala Biro Humas dan Protokol MK Rubiyo. Membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Rubiyo menyampaikan jumlah pemuda di Indonesia mencapai hampir seperempat dari jumlah penduduk seluruh Indonesia. “Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang,” kata Rubiyo.

Dikatakan Rubiyo, secara kuantitas angka 24,5% itu cukup besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat, yakni pada 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era langka yang disebut dengan Bonus Demografi. “Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa,” ujar Rubiyo

Rubiyo menegaskan, bonus demografi menjadi peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.

“Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti pada 2020 dan akan berakhir pada 2035,” tandas Rubiyo.

Pada kesempatan itu, Rubiyo juga mengutip kutipan Bung Karno yang sangat terkenal, “Beri aku 1.000 orangtua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

“Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F-1. Kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata. Seluruh mata dunia terbelalak. Begitu pun ketika kita berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Janeiro Brasil melalui cabang olahraga bulutangkis. Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi dan Butet yang berusia 27 dan 30 tahun,” urai Rubiyo.

Bukan hanya di ajang olahraga, lanjut Rubiyo, di sektor-sektor lain seperti industri kreatif, juga ditemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan negara dan bangsa di kancah internasional. “Ada Joe Taslim aktor muda yang berhasil mengguncang panggung Hollywood. Ada juga sutradara muda usia 27 tahun asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng yang berhasil mengguncang panggung perfilman Hollywood melalui karya-karya berkelasnya,” ungkap Rubiyo.

Dalam upacara tersebut, hadir Sekjen MK M. Guntur Hamzah bersama sejumlah pejabat di lingkungan MK lainnya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda diisi dengan pembacaan naskah Pancasila secara bersama-sama, pembacaan Pembukaan UUD 1945 dan Ikrar Sumpah Pemuda.  

(Nano Tresna Arfana/lul)

Source: Laman Mahkamah Konstitusi