Duta Besar Aljazair Puji Peran MK Memajukan Demokrasi

Duta Besar Aljazair untuk Indonesia, M. Aziria Abdelkader mengatakan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) telah berperan besar dalam memajukan kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Abdelkader saat bertatap muka dengan Ketua MK, Arief Hidayat di Ruang Delegasi, Lantai 15, Gedung MK. Pada pertemuan tersebut, Arief didampingi oleh Wakil Ketua MK Anwar Usman dan Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah.

Dalam suasana tatap muka yang santai dan penuh keakraban, Abdelkader menyampaikan niatnya untuk mengundang Arief beserta jajarannya untuk datang ke Aljazair. Undangan tersebut dilayangkan langsung oleh Abdelkader yang menilai negaranya perlu banyak belajar dari Indonesia.

Abdelkader melihat, kehidupan berdemokrasi di Indonesia sudah sangat maju dibandingkan dengan negara-negara di Afrika, termasuk Aljazair. Kemajuan tersebut salah satunya terlihat dari peran MK sebagai pengawal Konstitusi. Bahkan, hak-hak konstitusional warga negara Indonesia juga dapat diperjuangkan ke MKRI.

“Kami ingin sekali belajar mengenai tantangan yang sudah dijawab oleh MK. Kalau berkenan akan kami lakukan kuliah umum dengan tema mungkin kemajuan hukum konstitusi di Indonesia karena  demokrasinya sudah baik, semua orang bisa mengajukan perkara ke MK. Tidak semua negara bisa seperti itu jadi kami menganggap Indonesia sebagai cahaya yang harus kami ikuti,” ujar Abdelkader memuji.

Menanggapi hal itu, Arief menyampaikan kesediaannya untuk berdiskusi dengan MK Aljazair. Selama ini, MKRI dengan MK Aljazair sudah menjalin kerja sama. Oleh karena itu, diskusi di antara kedua negara dapat meningkatkan berbagai kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya. “Saya sungguh tertarik untuk mendalami dan berdiskusi dengan MK Aljazair. Kami juga berharap dapat meningkatkan MoU yang sudah kita tandatangani agar lebih rasional dalam melanjutkan kerja sama di berbagai bidang agar memberikan manfaat bagi kepentingan lembaga, hakim, maupun kedua negara,” tutur Arief mengapresiasi.

Pada kesempatan itu, Arief juga menyampaikan bahwa pertemuan mendatang antara Indonesia dan Aljazair dapat menjadi pelajaran bagi keduanya. Berbagai pengalaman yang telah dijalani Indonesia untuk terbebas dari kolonialisme hingga menjadi negara demokrasi konstitusional tentu akan menjadi pelajaran penting bagi Aljazair. Hal sebaliknya juga akan diperoleh Indonesia dengan melakukan diskusi dengan Aljazair.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, Arief mengundang Abdelkader untuk datang ke Rapat Tahunan Association of Asian Constitutional Court (AACC) di Bali pada Agustus nanti. Menanggapi undangan tersebut, Abdelkader memastikan untuk mendorong MK Aljazair untuk hadir dan berperan serta dalam gelaran akbar tersebut. (Yusti Nurul Agustin)

Source: Laman Mahkamah Konstitusi