Siapakah M Guntur Hamzah ?

M. Guntur Hamzah, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 8 Januari 1965. Menyelesaikan pendidikan sarjana hukum (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar tahun 1988. Menyelesaikan Pendidikan magister hukum (S2) pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1995. Menyelesaikan Pendidikan Doktor (S3) pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya tahun 2002 dengan predikat kelulusan atau yudisium “cum laude”. Dan sejak bulan Februari 2006, Guntur Hamzah menduduki jabatan akademik Guru Besar di bidang Hukum Administrasi Negara dan Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dengan capaian pangkat saat ini sebagai Pembina Utama dan golongan IVe. Pernah melakukan benchmarking pengelolaan program pascasarjana dan mengamati secara dekat pelaksanaan student centre learning (SCL) di National University of Singapore, University Kebangsaan Malaysia dan Chulalongkorn University di Thailand.

Apa Jabatan M Guntur Hamzah Sekarang ?

Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI

M Guntur Hamzah Official

Bangun Museum Diorama Konstitusi dan Pancasila, MK Kerja Sama dengan Pemkab Jember

Mahkamah Konstitusi (MK) melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Pemerintahan Kabupaten Jember terkait akan dibangunnya Museum Konstitusi di Kabupaten Jember. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah dan Bupati Kabupaten Jember Hj. Faida di hadapan Wakil Ketua MK Anwar Usman di Pendopo Kabupaten Jember, Selasa (25/7).

Wakil ketua MK Anwar Usman yang menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional yang bertajuk “Konstitusi Anti Korupsi” dalam sambutannya menyampaikan harapannya kepada para penerus bangsa agar dapat menelurkan ide-ide yang baru dan cemerlang bagi bangsa Indonesia. “Sehingga, negara Indonesia akan menjadi negara maju dan lebih baik lagi,” lugasnya di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Juru Bicara KPK Febri Diansyah, serta segenap pejabat Pemda Kabupaten Jember, dan para mahasiswa yang mengikuiti lomba kompetisi debat.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan bahwa tujuan dibangunnya Jember Museum Diorama Pancasila dan Konstitusi adalah agar warga Jember tidak akan lupa dengan Konstitusi Indonesia yang juga berkaitan dengan ideologi Bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Selain itu, pembangunan museum tersebut juga untuk menyatukan rasa tenggang rasa dan saling menghormati dan menghargai antar sesama, tanpa memandang suku bangsa, ras, atau agama.

“Tujuannya agar kami, khususnya warga Jember, dapat mengerti arti ideologi bangsa Indonesia serta selalu belajar untuk senantisa bertenggang rasa dan memiliki rasa menghormati dan menghargai antar sesama,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan pembangunan Museum Diorama Konstitusi dan Pancasila juga dapat membantu MK untuk melakukan sosialisasi kepada warga agar lebih mengerti dan mengenal Konstitusi serta Pancasila. Dalam kesempatan itu, Faida juga memaparkan program-program Jember yang sudah berjalan selama ini dalam membangun kabupaten, khususnya anak-anak didik Kabupaten Jember. “Kabupaten Jember telah memberikan beasiswa kepada seluruh anak-anak didik yang berprestasi, serta selalu menerima adanya kegiatan budaya yang berlangsung di Jember,” tandasnya.

(pan/lul)

Source: Laman Mahkamah Konstitusi

Berita

Bangun Museum Diorama Konstitusi dan Pancasila, MK Kerja Sama dengan Pemkab Jember